KHMarzuki Mustamar (memegang mik) pada acara Jelajah Santri Jawa Timur VI 2019 di Batu. (Foto: NU Online/Rof Maulana) (LP) Ma'arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur dalam memperingati Hari Santri menggelar Jelajah Santri Jawa Timur VI 2019. Acara ini digelar di Stadion Brantas Kota Batu dan dihadiri lebih dari lima ribu siswa se-Jawa Timur. Satulagi pengasuh ponpes mengeluarkan maklumat untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Maruf. Satu lagi pengasuh KHMarzuki Mustamar menambahkan, ada atau tidak ada Pilkada, siapapun pemimpinnya wajib menjalankan tugas dengan baik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Nahdlatul Ulama. TERBARU. Tahallul, Membersihkan Diri dari Dosa, Jemaah Haji: Bersihkan Hati dan Pikiran 12/07/2022 - 13:33. 12/10/2019 - 11:05. KOPI TIMES. Kepemimpinan Hasta Brata KetuaPengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menjelaskan keunikan angka 19 dan Bismillahirrahmanirrahim di dalam Al Quran. Hal tersebut di sampaikan saat peringatan Nuzulul Qur'an di Masjid Agung Baitul Mukmin Alon-Alon Jombang, Rabu (20/4/2022) malam. KHMarzuki Mustamar Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Foto: Denza puisi oleh Neno Warisman di acara Munajat 212 di Monas, Kamis (21/2/2019) lalu, yang serupa doa meminta agar Allah SWT memenangkan pasangan calon yang dia dukung memicu kontroversi. hjbAL. Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar tengah saat memaparkan makna Harlah ke-96 bagi Nahdlatul Ulama. Foto Yuana Fatwalloh/kumparanKetua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat baiat NU Ustadz Hanan Attaki di Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, Kamis 11/05/2023. Foto Moch Miftachur Rizki/NUUstaz Hanan Attaki, populer di kalangan anak muda. Foto Instagram/Hanan_AttakiProfil KH Marzuqi MustamarUstaz Hanan Attaki makan sepiring bersama KH. Marzuqi Mustamar, ulama NU di Jawa Timur. Foto Instagram/Hanan_AttakiKetua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar kanan. Foto Yuana Fatwalloh/kumparanMendirikan pesantrenUstaz Hanan Attaki menimba ilmu dari KH. Marzuqi Mustamar, ulama NU di Jawa Timur. Foto Instagram/Hanan_AttakiBerikut adalah sejumlah jabatan MarzukiKarya TulisKesan Hanan Attaki Jakarta - Keputusan penceramah muda, Ustadz Hanan Attaki untuk baiat NU cukup menyedot perhatian publik. Baiat tersebut dilakukan di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang, Jawa Timur, Kamis 11/5/2023. Baiat dilakukan oleh KH Marzuki Mustamar, pimpinan pondok pesantren yang juga Ketua Tanfidziah NU Jawa Timur. Janji Hanan Attaki Usai Resmi Jadi Nahdliyin, Baiat NU di Hadapan KH Marzuki Mustamar Benarkah Keturunan Nabi Pasti Selamat di Hari Kiamat karena Nasabnya? Perang Hamra’ul Asad, Kemenangan Gemilang Muslim Mencegah Kehancuran Madinah Usai Pertempuran Uhud Ada yang menarik usai baiat NU tersebut. Hanan Attaki menyebut Kiai Marzuki sebagai mursyid atau guru. Kiai Marzuki berdakwah secara lemah lembut, sebagaimana diajarkan para ulama Ahlussunnah wal Jamaah Aswaja yang sudah bertahan 100 tahun lebih. Bagi warga Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar bukan orang asing. Namanya sudah kondang alias populer. Namun, di kancah lebih luas, namanya mungkin masih belum seterkenal pimpinan pesantren atau penceramah NU lainnya. Misalnya, KH Bahauddin Nursalim Gus Baha, KH Mustofa Bisri Gus Mus, maupun kiai-kiai NU populer lainnya. Untuk mengetahui, profil KH Marzuki Mustamar mari simak perjalanan hidupnya. Simak Video Pilihan IniLibatkan Barongsai, Banser Cilacap Tolak Yerusalem Ibu Kota IsraelBiografi KH Marzuki MustamarKH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur. Foto laman KH Marzuki Mustamar lahir di Blitar pada 22 September 1966 silam. Ia adalah putra dari KH Mustamar dan Nyai Siti Zainab. Kiai Marzuki dibesarkan di lingkungan yang kental ilmu agama. Saat Madrasah Ibtidaiyah, ia telah mendalami ilmu nahwu, shorrof, tasawuf, dan fiqih kepada Kiai Hasbulloh Ridlwan serta para kiai-kiai di Blitar. Kiai Marzuki muda, sambil belajar ia juga mengajar warga sekitar. “Lalu, sewaktu kelas 3 Madrasah Tsanawiyah, Kiai Marzuki telah mampu menghatamkan kitab Mutammimah,” demikian keterangan dalam tulisan salah satu santrinya, yaitu Febi Akbar Rizki dikutip dari laman NU, Jumat 12/5/2023. Menginjak Madrasah Aliyah, Kiai Marzuki pun belajar ilmu manthiq dan ilmu balaghah kepada Kiai Hamzah. Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Malang ini juga menghatamkan kitab Shahih Muslim kepada Kiai Ridlwan. Selanjutnya, ia meneruskan pendidikan ke Universitas Islam Negeri Malang jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Kiai Marzuki tinggal di Pondok Pesantren Nurul Huda Mergosono, yang kala itu diasuh oleh KH Mashduqi Mahfudz. Sementara pendidikan S2 ditempuh di Universitas Islam Lamongan Unisla. “Selain mengaji, aktivitas Kiai Marzuki di Pondok Mergosono juga mengabdi dan mengajar para santri,” kata Febi Akbar Rizki dalam tulisannya. Salah satu santri yang pernah menimba ilmu kepada Kiai Marzuki ialah Nyai Sa’idatul Mustaghfiroh, yang kini menjadi istrinya. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai dua putra dan lima putri. Yakni, Habib Nur Ahmad, Diana Nabila, Millah Shofiya, M Izzal Maula, Izza Nadila, Rossa Rahmania, serta Dina Roisah Kamila. Selepas menikah, Kiai Marzuki bersama Nyai Sa’idatul Mustaghfiroh tinggal di Dusun Gasek Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Kiai Marzuki meneruskan dakwah dan perjuangan guru-gurunya dengan mendirikan pondok pesantren untuk membentengi serta menyiarkan agama Islam Ahlussunnah wal Jamaah Ahlussunnah dari MalangKH Marzuki Mustamar dengan Ustaz Abdul Somad. Foto Marzuki dikenal sebagai sosok Singa Pembela Ahlussunnah dari Malang. Hal itu lantaran perjuangan dalam menjaga akidah dan menyiarkan agama Islam benar-benar getol dilakukan. Di organisasi Nahdlatul Ulama, Kiai Marzuki pernah diamanahi sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Kota Malang selama dua priode. Ia juga pernah menjabat Wakil Rais PWNU Jatim. Hingga, akhirnya terpilih mengemban amanah Ketua PWNU Jatim masa khidmat 2018-2023. Tak hanya berdakwah, Kiai Marzuki juga menulis kitab, yakni Al-Muqtathofat li Ahlil Bidayah. Kitab tersebut berisi tentang hujjah atau dalil-dalil dasar amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Ada juga buku berjudul Solusi Hukum Islam, Mutiara Hadits, Syarah Hadits-Hadits Pilihan Menggali Kemuliaan dari Kitab Mukhtarul Hadits, dan Khutbah Jumat 7 Menit. Pada tahun 2020, Kiai Marzuki dinobatkan sebagai peraih Man of The Year Jatim 2020 dari Anugerah TIMES Indonesia. Selain itu, ia juga mendapat kehormatan sebagai Duta Perdamaian Internasional dari Vision of Peace Awards Indonesia VPAI, Demien Dematra 2020. Baru-baru ini, Kiai Marzuki sukses meraih gelar doktor predikat 'Dengan Pujian' dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam Multikultural di Universitas Islam Malang Unisma. Disertasinya berjudul 'Pemikiran Prof Dr KH Muhammad Tholchah Hasan dalam Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

kh marzuki mustamar terbaru 2019